Minggu, 21 Januari 2018

LAPORAN PRATIKUM

Posted by anggims pada Januari 21, 2018



LAPORAN PRATIKUM
KIMIA
 “KEPOLARAN SENYAWA”











Oleh :
Nama           : Anggi Mutiara S.
Kelas            : X MIPA 3
No. Urut     : 02 (dua)

SMA Negeri 3 Purworejo
                                      Tahun Pelajaran 2017/2018      




              

Aktivitas Kelompok
Lakukan kegiatan berikut dengan baik dan benar!
1.      Tujuan
Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa.
2.      Alat dan Bahan
a.       Alat


·         Buret
·         Statif dan klem
·         Gelas beker
·         Corong gelas
·         Penggaris plastik
·         Kain wool


b.      Bahan
·         Air
·         Aseton
·         Asam cuka
·         HCl
3.      Langkah Kerja
a.       Pasang buret pada standarnya dan tuang air ke dalam buret tersebut.
b.      Gosok penggaris pada kain wool atau rambut kering, sampai bermuatan listrik (tandanya penggaris agak panas).
c.       Alirkan air dalam buret, dengan cara memutar kran buret dan dekatkan penggaris pada aliran tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini.
d.      Amati aliran air dan catat hasilnya.
e.       Ulangi semua langkah tersebut untuk semua cairan.
Ingat, selalu cuci buret sebelum diisi cairan yang lain.
4.      Pengamatan dan Hasil Percobaan
Salin dan lengkapilah table di bawah ini sesuai dengan hasil pengamatan kelompok Anda.
No.
Cairan
Pengamatan
Kesimpulan
Dibelokkan
Tidak dibelokkan
Polar
Nonpolar
1.
Air
Ya
-
Ya
-
2.
Aseton
Ya
-
Ya
-
3.
Asam cuka
Ya
-
Ya
-
4.
HCl
-
Ya
-
Ya
5.      Pertanyaan
Lakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
a.       Jelaskan mengapa penggaris yang digosokkan pada kain wool dapat membelokkan cairan!
b.      Zat-zat apa saja yang tidak terpengaruh oleh penggaris bermuatan? Mengapa demikian?
c.       Bagaimana kiranya molekul-molekul tersebut memperoleh sifat demikian?
d.      Bagaimana perbedaan kepolaran dan nilai keelektronegatifan pada senyawa-senyawa percobaan di depan?
6.      Pembahasan
a.       Karena pada saat menggosok penggaris tersebut dengan kain wool, gosokan itu menyebabkan elektron-elektron itu pindah dari kain wool ke penggaris. Dengan membuat lebih banyak elektron terkumpul pada penggaris, telah memberikan muatan listrik negatif pada penggaris tersebut. Penggaris itu bermuatan negatif, dan rambut tersebut bermuatan positif.
b.      Seharusnya tidak ada. Karena dalam molekul HCl, pasangan elektron yang membentuk ikatan kovalen antara atom H dan atom Cl lebih tertarik kearah atom Cl. Ikatan seperti ini disebut ikatan kovalen polar. Dengan demikian, terbentuk kutub bermuatan positif dan bermuatan positif pada molekul senyawa polar.
c.       Jika suatu ikatan kovalen terbentuk dari dua buah atom nonlogam yang memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar, pasangan elektron akann lebih tertarik kea rah atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar. Akibatnya, atom yang lebih elektronegatif cenderung memiliki kelebihan muatang negatif (–), sedangkan atom yang kurang elektronegatif memiliki kelebihan muatan positif (+). Adanya dua kutub dengan muatan berlawanan dalam molekul tersebut menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan ikatan pada molekul tersebut bersifat semakin polar.
d.      Perbedaan kepolaran dan nilai keelektronegatifan pada senyawa-senyawa percobaan di depan :


-   Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki elektron valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar.
-   Aseton atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3 atom carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar, meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa ini merupakan senyawa semi-polar. 
-  HCL . Berdasarkan susunan ruang atomnya molekul HCL , atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl , sehingga HCL bersifat polar, karena jika digambarkan ikatan polar sebagai vektor maka molekul HCL resultan vektornya tidak sama dengan nol . Dalam percobaan ini pun dapat diketahui bahwa aliran larutam HCL tertarik oleh penggaris yang bermuatan listrik  , ini menandakan bahwa HCL memiliki sifat polar







0 comments:

 

Mutiarasariang Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea