LAPORAN PRATIKUM
KIMIA
“KEPOLARAN
SENYAWA”
Oleh :
Nama : Anggi Mutiara S.
Kelas : X MIPA 3
No. Urut :
02 (dua)
SMA Negeri 3 Purworejo
Tahun
Pelajaran 2017/2018
Aktivitas Kelompok
Lakukan kegiatan berikut dengan baik dan benar!
1.
Tujuan
Menyelidiki kepolaran beberapa
senyawa.
2.
Alat
dan Bahan
a. Alat
·
Buret
·
Statif dan klem
·
Gelas beker
·
Corong gelas
·
Penggaris plastik
·
Kain wool
b. Bahan
·
Air
·
Aseton
·
Asam cuka
·
HCl
3.
Langkah
Kerja
a. Pasang
buret pada standarnya dan tuang air ke dalam buret tersebut.
b. Gosok
penggaris pada kain wool atau rambut kering, sampai bermuatan listrik (tandanya
penggaris agak panas).
c. Alirkan
air dalam buret, dengan cara memutar kran buret dan dekatkan penggaris pada
aliran tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini.
d. Amati
aliran air dan catat hasilnya.
e. Ulangi
semua langkah tersebut untuk semua cairan.
Ingat,
selalu cuci buret sebelum diisi cairan yang lain.
4.
Pengamatan
dan Hasil Percobaan
Salin dan lengkapilah
table di bawah ini sesuai dengan hasil pengamatan kelompok Anda.
No.
|
Cairan
|
Pengamatan
|
Kesimpulan
|
||
Dibelokkan
|
Tidak dibelokkan
|
Polar
|
Nonpolar
|
||
1.
|
Air
|
Ya
|
-
|
Ya
|
-
|
2.
|
Aseton
|
Ya
|
-
|
Ya
|
-
|
3.
|
Asam cuka
|
Ya
|
-
|
Ya
|
-
|
4.
|
HCl
|
-
|
Ya
|
-
|
Ya
|
5.
Pertanyaan
Lakukan diskusi untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
a. Jelaskan
mengapa penggaris yang digosokkan pada kain wool dapat membelokkan cairan!
b. Zat-zat
apa saja yang tidak terpengaruh oleh penggaris bermuatan? Mengapa demikian?
c. Bagaimana
kiranya molekul-molekul tersebut memperoleh sifat demikian?
d. Bagaimana
perbedaan kepolaran dan nilai keelektronegatifan pada senyawa-senyawa percobaan
di depan?
6.
Pembahasan
a. Karena
pada saat menggosok penggaris tersebut dengan kain wool, gosokan itu
menyebabkan elektron-elektron itu pindah dari kain wool ke penggaris. Dengan
membuat lebih banyak elektron terkumpul pada penggaris, telah memberikan muatan
listrik negatif pada penggaris tersebut. Penggaris itu bermuatan negatif, dan
rambut tersebut bermuatan positif.
b.
Seharusnya tidak ada.
Karena dalam molekul HCl, pasangan elektron yang membentuk ikatan kovalen
antara atom H dan atom Cl lebih tertarik kearah atom Cl. Ikatan seperti ini
disebut ikatan kovalen polar. Dengan demikian, terbentuk kutub bermuatan
positif dan bermuatan positif pada molekul senyawa polar.
c. Jika
suatu ikatan kovalen terbentuk dari dua buah atom nonlogam yang memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang besar, pasangan elektron akann lebih tertarik
kea rah atom yang memiliki keelektronegatifan lebih besar. Akibatnya, atom yang
lebih elektronegatif cenderung memiliki kelebihan muatang negatif (–),
sedangkan atom yang kurang elektronegatif memiliki kelebihan muatan positif
(+). Adanya dua kutub dengan muatan berlawanan dalam molekul tersebut
menyebabkan terbentuknya suatu dipol. Semakin besar perbedaan
keelektronegatifan atom-atom dalam suatu molekul, menyebabkan ikatan pada
molekul tersebut bersifat semakin polar.
d. Perbedaan
kepolaran dan nilai keelektronegatifan pada senyawa-senyawa percobaan di depan
:
-
Senyawa
air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom
oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen
memiliki elektron valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan
kovalen tunggal dan memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini
digolongkan pada senyawa polar.
-
Aseton
atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3 atom
carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan
kovalen tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan
elektron bebas. Oleh karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini
dimasukkan dalam senyawa non-polar, meskipun pada percobaan digolongkan senyawa
polar. Pada dasarnya, senyawa ini merupakan senyawa semi-polar.
- HCL . Berdasarkan
susunan ruang atomnya molekul HCL , atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan
elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H.
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl , sehingga HCL bersifat polar, karena jika digambarkan ikatan polar sebagai vektor maka molekul HCL resultan vektornya tidak sama dengan nol . Dalam percobaan ini pun dapat diketahui bahwa aliran larutam HCL tertarik oleh penggaris yang bermuatan listrik , ini menandakan bahwa HCL memiliki sifat polar
Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl , sehingga HCL bersifat polar, karena jika digambarkan ikatan polar sebagai vektor maka molekul HCL resultan vektornya tidak sama dengan nol . Dalam percobaan ini pun dapat diketahui bahwa aliran larutam HCL tertarik oleh penggaris yang bermuatan listrik , ini menandakan bahwa HCL memiliki sifat polar
0 comments:
Posting Komentar